Monday, November 2, 2009

Quantity Surveyor dalam dunia Konstruksi

Dalam dunia konstruksi khususnya atau dalam suatu proyek pada umumnya terdiri dari beberapa proses pekerjaan besar, yaitu :

•Proses Perencanaan (Planning)

•Proses Pelaksanaan (Acting)

•Proses Pengawasan (Supervising)

Dalam tahap perencanaan ini Quantity Surveyor (QS) bekerja. Pada tahap perencanaan terdapat banyak team yang berperan didalamnya, mulai dari ; arsitek, sipil engineer, geotech engineer, water sanitation engineer, mechanical & electrical engineer dan QS. Uraian pekerjaan dari QS antara lain:

1.Pada tahap paling awal QS bertugas melakukan market survey untuk mendapatkan harga material bahan bangunan yang akan ia gunakan dengan mengacu Technical Specification dan dokumen bestek. Seorang QS yang sudah berpengalam dapat menentukan kisaran harga bahan yang pernah ia gunakan sebelumnya.

2.Pada tahap selanjutnya QS bertugas melakukan perhitungan terhadap Analisa Harga Satuan (AHS) berikut harga satuan pekerjaan (HSP) sesuai kebijakan manajemen proyek. Ada kalanya dalam proyek-proyek dari pemerintah disyaratkan menggunakan Analisa standar sesuai SNI. Dalam proyek-proyek swasta digunakan analisa sesuai dengan kebijakan dan pengalaman sendiri termasuk didalamnya koefisien tenaga kerja dan bahan yang juga sangat besar pengaruhnya dalam menentukan besaran harga satuan pekerjaan.

3.Setelah semua item pekerjaan mempunyai harga proses perhitungan dilanjutkan dengan memasukkan item pekerjaan dalam form Bill Of Quantity yang terstandard masing badan usaha. Semua item pekerjaan harus tercantum dalam kolom uraian pekerjaan dan menyebutkan spesifikasi material atau hal-hal khusus yang harus dipersyaratkan. Pengelompokan item pekerjaan berdasarkan sequence atau urutan pelaksanaan pekerjaan menjadi sangat penting untuk menghindarkan kerancuan yang membingungkan pihak-pihak yang berkepentingan.

4.Tahap penting berikutnya yaitu melakukan perhitungan quantity masing-masing pekerjaan dari gambar-gambar kerja yang sudah disiapkan oleh masing-masing bagian mulai dari arsitek, sipil, geotek, watsan, mekanikal & elektrikal. Perhitungan quantity harus dilakukan dengan keakuratan yang tinggi dan tidak mengikutsertakan interest dari beberapa pihak yang berkepentingan.

5.Sebagai tahap akhir setelah didapatkan harga satuan, item pekerjaan, dan quantity berikutnya yaitu melakukan perkalian antara quantity dan harga satuan pada tiap-tiap item pekerjaan. Kemudian menjumlahkan masing-masing sub total pada tiap kelompok pekerjaan dan menjumlahkan sub-sub menjadi grand total dibagian paling bawah tabel BoQ.

Profesi QS sering kali dituntut adanya loyalitas dan integritas terhadap perusahaan atau badan dimana ia bernaung. Dalam menentukan analisa, item pekerjaan dan quantity sangat memungkinkan untuk melakukan mark up yang dapat merugikan salah satu pihak. Hal ini tentunya menjadi mudah bagi QS yang teguh dalam memegang komitmen terhadap pekerjaannya.

http://ekosupriyadi.blogspot.com/2008/05/quantity-surveyor-dalam-dunia.html

No comments: